Refleksi Setahun Pandemi, Masyarakat Mulai Abai atau Peduli?
Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia setahun lalu membuat banyak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan kita. Alhasil, kita dituntut untuk terus beradaptasi dengan berbagai kebiasaan baru dan terus menaati protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah.
Forum NGOBRAS (Ngrobrol Bareng Sahabat) berkolaborasi bersama PT Frisian Flag Indonesia mengadakan webinar yang dihadiri puluhan rekan media pada Senin (22/3/2021). Webinar bertajuk “Refleksi Setahun Pandemi, Masyarakat Semakin Abai atau Peduli?” digelar untuk merefleksikan setahun pandemi yang dibahas dari sudut pandang sosiologis, gizi dan industri. Turut menghadirkan sosiolog Daisy Indira Yasmine, Spesialis Gizi Klinik dr. Diana F. Suganda, M.Kes, SpGK, dan Corporate Affairs Director FFI, Andrew F. Saputro selaku pihak industri.
Menurut data Satgas Covid-19 pada 27 November 2020, masyarakat yang menggunakan masker hanya 59,32% dan kepatuhan menjaga jarak hanya 43,46%. Data tersebut menyiratkan bahwa masyarakat mulai abai akan kondisi kebiasaan baru, dimana seharusnya protokol kesehatan masih harus diterapkan demi mencegahnya penularan Covid-19.
Sosiolog Daisy Indira Yasmine mengatakan bahwa kondisi acuhnya masyarakat terhadap protokol kesehatan dinilai sebagai pandemic fatigue, yaitu kondisi dimana kejenuhan untuk mengikuti protokol kesehatan di masa pandemi. Menurutnya, kejenuhan masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan mulai tak menentu.
“Masyarakat yang memiliki pengalaman anggota keluarga atau lingkungannya pernah terkena Covid-19, maka cenderung lebih patuh dan belajar beradaptasi dengan kebiasaan baru sesuai protokol kesehatan. Akan tetapi masyarakat yang orang disekitarnya tidak banyak yang terkena, mereka cenderung untuk abai,” Jelas Daisy.
Dari sisi gizi, Spesialis Gizi Klinik, dr. Diana F. Suganda, M.Kes, SpGK berpandangan masyarakat was-was bahkan cenderung khawatir saat pertama kali pandemi melanda Indonesia. Menurutnya, saat ini ada tren peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjalani pola hidup sehat dengan rajin berolahraga dan mengonsumsi makanan bergizi, terutama untuk menunjang imunitas.
“Mereka mulai mencari makanan dan minuman apa saja yang bisa mengoptimalkan kebutuhan nutrisi demi mewujudkan imun tubuh yang prima, salah satunya adalah susu yang kini menjadi tren untuk bisa dikonsumsi kapan dan dimana saja. Selain itu, masyarakat kini mulai banyak yang rajin berolahraga untuk menjaga agar tubuh mereka tetap bugar,” Ungkap Diana.
Pergeseran perilaku konsumsi masyarakat tentunya turut berdampak pada sektor industri yang menuntut untuk terus berinovasi untuk memudahkan akses produk kepada masyarakat.
Corporate Affairs Director FFI, Andrew F. Saputro mengatakan Frisian Flag Indonesia terus meningkatkan edukasi seputar kesehatan, pedoman gizi seimbang, gaya hidup sehat dan aktif melalui berbagai kegiatan dengan format digital. Hal ini dilakukan dalam upaya meningkatkan literasi masyarakat terkait pola hidup sehat dan pedoman gizi seimbang.
“FFI berupaya untuk meningkatkan literasi gizi masyarakat sesuai dengan pedoman gizi seimbang melalui kegiatan-kegiatan edukasi seputar kesehatan, seperti kegiatan Indonesia SIAP (Sadar Gizi, Inisiatif, Aktif & Peduli) yang hingga saat ini telah menjangkau 25 ribu keluarga di wilayah, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur Sumsel hingga NTT. Kami juga membuat konten edukasi gizi dan kebaikan susu yang disajikan melalui Social Media (Youtube, Twitter & Instagram). Sejak bulan Mei 2020, FFI melayani program Home Delivery Service di beberapa area terpilih untuk memastikan ketersediaan dan memudahkan akses pelanggan terhadap produk FFI,” ujar Andrew.