Program Gerakan Nusantara 2019, Kembangkan Pemanfaatan Media Digital untuk Sebarkan Ilmu Gizi ke Seluruh Indonesia
Frisian Flag Indonesia bekolaborasi bersama pakar edukasi digital dan pakar gizi, mengembangkan pemanfaatan teknologi dan media digital dengan membuat sebuah aplikasi tentang ilmu gizi yang bisa di akses oleh para guru dimana saja.
Memasuki tahun ketujuh dalam pelaksanaannya, program edukasi gizi Gerakan Nusantara digelar untuk meningkatkan pengetahuan serta perilaku gizi dan kesehatan yang baik di antara anak-anak Indonesia melalui pendidikan gizi dan bimbingan teknis bagi guru-guru Sekolah Dasar. Program edukasi gizi Gerakan Nusantara 2019 rencananya akan digelar di 17 kota dan menjangkau sebanyak 750 sekolah dasar.
Kemendikbud RI melalui Direktorat pembinaan Sekolah Dasar telah menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Frisian Flag Indonesia untuk program edukasi gizi yang akan membantu program peningkatan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan menuju akreditasi A dan peningkatan Rapor Mutu, Penjaminan Mutu Pendidikan dengan sistem zonasi. Adapun kerjasama FFI dengan BPOM RI melalui Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha, adalah berupa penyelarasan materi edukasi dan sosialisasi tentang kemanan pangan lingkungan sekolah.
“Pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah-sekolah dasar di Indonesia, dimana salah satu upaya untuk mencaai tujuan tersebut adalah dengan meningkatkan kapasitas tenaga pengajar melalui berbagai kegiatan pelatian dan bimbingan teknis. Kami mengapresiasi PT Frisian Flag Indonesia melalui program Gerakan Nusantara untuk membantu peningkatan standar mutu pendidikan di Indonesia melalui program edukasi gizinya,” ungkap Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Kemendikbud, Dr. H. Khamim, M.Pd.
Edukasi gizi ini juga mendapat perhatian besar dari Badan POM RI, terlebih dengan berkembangnya industri makanan dan minuman dengan eksposur tinggi di kalangan anak-anak. Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM, Dra. Reri Indriani, Apt., M.Si dalam sambutannya menyampaikan dukungannya terhadap program edukadi gizi Gerakan Nusantara. “Kami sangat menghargai upaya sektor swasta untuk berpartisipasi bersama BPOM dan Kemendikbud untuk mendukung penyebaran informasi tentang keamanan pangan. Besarnya pengaruh media dalam penyampaian pesan tentang beragam makanan dan minuman kepada anak-anak kita, harus diimbangi dengan edukasi gizi yang memadai termasuk pengetahuan tentang keamanan pangan,” paparnya.
Di tahun kettujuh ini untuk pertama kalinya Frisian Flag Indonesia memperkenalkan pemanfaatan teknologi dan media digital untuk meningkatkan manfaat program. Selain kelas tatap muka, program edukasi gizi Gerakan Nusantara 2019 juga memberikan pelatihan gizi bagi guru-guru Sekolah Dasar yang dapat diakses melalui www.frisianflag-edukasigizi.com.
“Melalui Gerakan Nusantara, FFI ingin memastikan bahwa edukasi gizi ini benar-benar meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para guru yang akan menyampaikan kepada murid-muridnya di kelas. Tahun ini kami ingin memanfaatkan teknologi dan media digital sebagai cara baru penyampaian materi. Kami yakin teknologi dan media digital dapat membantu meningkatkan efektifitas Program Edukasi Gizi Gerakan Nusantara 2019,” jelas Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro.
Dalam mengembangkan pemanfaatan teknologi dan media digital untuk edukasi gizi, FFI berkolaborasi dengan pakar edukasi digital, Prof. Dr. Ir, R. Eko Indrajit, M.Sc., MBA., Mphil., MA dan pakar gizi Ir. Ahmad Syafiq MSc, PhD dari Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Universitas Indonesia (PKGK UI) untuk membuat aplikasi pendidikan gizi yang dapat diakses para guru dimana saja. FFI berharap platform ini dapat membantu guru-guru dalam memperoleh pengetahuan gizi yang lebih baik sesuai dengan materi yang telah disusun oleh PKGK UI melengkapi kurikulum sekolah dasar tentang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).