Gerakan NUSANTARA 2019 Ajak Siswa SD Sebarkan Pengetahuan dan Perilaku Sadar Gizi Baik
Seremoni penutupan program Gerakan NUSANTARA 2019, mendapat perhatian yang luar biasa dari para guru dan siswa Sekolah Dasar, di mana untuk pertama kalinya Frisian Flag Indonesia menciptakan duta cilik untuk menyebarkan tentang kebaikan susu dan gaya hidup sehat aktif kepada lingkungan sekolah dan keluarga.
Program Edukasi Gizi Gerakan NUSANTARA 2019 telah berakhir. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Gerakan NUSANTARA 2019 ditutup dengan sebuah kompetisi bagi para siswa Sekolah Dasar, di mana pemenangnya nanti akan dipilih sebagai Duta SIGAP (Sehat, Inspiratif, Sadar Gizi dan Peduli).
Dalam kompetisi Duta SIGAP ini, para murid dan guru pembimbing diminta membuat video tentang pengetahuan mengenai kebaikan susu, pedoman gizi seimbang, perilaku hidup bersih dan sehat, serta jajanan aman. Kemudian video tersebut diunggah ke media sosial Youtube dan Instagram dengan tagar #DutaSIGAP #GerakanNusantara.
“Antusiasnya luar biasa, kami menerima lebih dari 50 video yang dikirimkan dari sekolah-sekolah hampir di seluruh Indonesia. Video-video tersebut kemudian kami saring kembali, sehingga terpilihlah 15 finalis, yang kita datangkan ke Jakarta untuk mempresentasikan kembali materi mereka di hadapan dewan juri pada saat penutupan Gernus kemarin,” ujar Refa Hayudi Griyanda, Corporate Sustainability Development Manager Frisian Flag Indonesia.
Masing-masing peserta tampil dengan memukau di hadapan para juri. Meski masih duduk di bangku sekolah dasar, kepiawaian mereka dalam mempresentasikan materi patut diacungi jempol. Dari 15 finalis terpilih 6 pemenang yang terdiri dari juara harapan 1,2,3 dan juara 1,2,3, di mana masing-masing pemenang mendapatkan hadiah berupa tropi, tabungan pendidikan untuk siswa, dan dana pembinaan untuk guru dan sekolah.
M. Paco Tyrone Khajizi, murid sekolah dasar asal Yogyakarta berhasil meraih juara 1 dalam final kompetisi Duta SIGAP. Paco yang kini duduk di kelas 6 sekolah dasar ini mengaku bangga bisa memenangkan kompetisi tersebut dan siap menjadi Duta SIGAP untuk menyebarkan edukasi mengenai gaya hidup sehat dan aktif.
“Bangga banget, gak nyangka bisa menang padahal persiapannya hanya satu minggu. Sempat ada kendala selama mempersiapkan presentasi ini. Durasi presentasinya hanya 3 menit, sedangkan yang aku buat itu mencapai 5 menit durasinya. Akhirnya direvisi lagi, sampai dapat durasi 3 menit, tapi justru ketika mencoba menghafal materi yang durasinya 3 menit, aku sulit hafal, ingatnya yang durasi 5 menit terus. Jadi kendalanya di situ, sih. Tapi puas dengan hasilnya bisa menjadi juara 1,” cerita Paco.