Pasteurisasi: Kenali Pengertian dan Simak Tips Memilih Susu
Susu pasteurisasi merupakan susu yang telah melewati serangkaian proses pemanasan dengan tujuan untuk mencegah risiko munculnya penyakit yang berbahaya bagi tubuh. Dalam hal ini, penyakit yang mungkin muncul berasal dari kuman, bakteri, atau mikroorganisme jahat yang umumnya bisa ditemukan dalam susu segar.
Proses pasteurisasi dapat membunuh kuman dan bakteri, sehingga susu lebih aman dikonsumsi oleh anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui. Lantas, apa pengertian susu pasteurisasi? Apa saja manfaat dan risiko susu pasteurisasi? Simak penjelasan berikut ini.
Apa Itu Pasteurisasi?
Protein pada susu sebenarnya bisa mengalami kerusakan akibat suhu yang terlalu tinggi. Kerusakan protein pada susu tersebut dapat terjadi karena mikroba, kuman, atau mikroorganisme. Untuk mencegah kerusakan protein susu tadi, dilakukanlah pasteurisasi yang merupakan proses pemanasan dengan menggunakan suhu di bawah 100 derajat Celcius.
Proses pemanasan tersebut kerap dilakukan untuk mensterilisasi minuman, baik susu maupun jus buah, dalam jangka waktu tertentu. Tujuan pasteurisasi ini adalah agar usia penyimpanan minuman lebih panjang. Dalam proses ini, sebagian mikroba atau bakteri tadi akan terbunuh.
Pasteurisasi dilakukan dengan menggunakan peralatan yang dioperasikan ke salah satu kombinasi waktu-suhu yang telah ditentukan. Selain susu atau jus buah, proses pasteurisasi juga dapat dilakukan untuk sirup, cuka, anggur, produk makanan kalengan, telur, dan sebagainya.
Baca Juga: 5 Jenis Nutrisi yang Harus Dipenuhi untuk Tubuh Sehat
Jenis Pasteurisasi
Proses pasteurisasi terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:
-
Pasteurisasi HTST (High Temperature, Short Time)
Pada metode HTST, susu dipanaskan hingga 72 derajat Celsius selama 15 detik, lalu susu tersebut didinginkan dengan cepat. HTST merupakan metode pemanasan pada susu yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Susu pasteurisasi HTST umumnya bisa bertahan hingga 2-3 minggu, tentunya harus disimpan dengan ditutup sangat rapat di dalam lemari es atau kulkas.
-
Pasteurisasi LTLT (Low Temperature, Long Time)
Berbeda dengan metode HTST, metode LTLT melalui proses pemanasan pada suhu 65 derajat Celsius selama 30 menit. Kemudian susu tersebut didinginkan. LTLT merupakan metode pemanasan yang jarang dilakukan.
-
Ultra High Temperature (UHT)
Pada metode ini, susu dipanaskan pada suhu sekitar 137 derajat celsius selama 2 detik. Karena suhu pemanasannya cukup tinggi, biasanya susu UHT yang kemasannya belum dibuka akan bertahan di luar lemari es (suhu ruang) hingga 9 bulan.
-
Ultra Pasteurization
Susu pasteurisasi dengan metode ultra pasteurization ini diproses menggunakan suhu 138 derajat Celcius hanya dalam 2 detik saja. Selain diterapkan untuk produk susu, metode ultra pasteurization ini juga digunakan untuk membuat krim. Susu ultra pasteurization sendiri harus disimpan di dalam lemari pendingin untuk dapat bertahan selama 2 hingga 3 bulan setelah proses produksinya.
Baca Juga: 8 Manfaat Berjemur di Pagi Hari untuk Kesehatan Anda
Manfaat Susu Pasteurisasi
Berikut adalah beberapa manfaat susu pasteurisasi yang perlu Anda ketahui, antara lain:
1. Kandungan nutrisi tetap terjaga
Banyak anggapan yang bilang bahwa susu pasteurisasi melalui proses yang cukup panjang sehingga bisa merusak kandungan nutrisi di dalamnya. Padahal kenyataannya susu pasteurisasi tetap mengandung nutrisi yang baik bagi tubuh. Prosesnya tetap menjaga kandungan nutrisi di dalam susu.
2. Bisa bertahan lebih lama
Susu pasteurisasi dianggap bisa bertahan lebih lama dibandingkan susu segar. Ini karena susu pasteurisasi telah melalui proses pemanasan yang membunuh kuman dan bakteri yang mungkin saja ada di dalam susu. Dengan proses ini, susu pasteurisasi jauh lebih bertahan lama.
Namun, Anda tetap harus memasukkan susu ke dalam kulkas atau lemari pendingin untuk jika telah membuka kemasannya. Selain itu, perhatikan juga tanggal kedaluwarsa susu tersebut untuk memastikan apakah susu pasteurisasi yang Anda konsumsi masih layak atau tidak.
3. Tidak mengandung kuman dan bakteri
Seperti yang diketahui, susu pasteurisasi merupakan jenis susu yang mengalami proses pemanasan dengan perkiraan suhu sekitar 30-60 derajat Celcius selama kurang lebih 30 menit untuk membunuh bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit seperti listeriosis, demam tifoid, tuberkulosis, dan difteri.
Itulah mengapa, metode pasteurisasi dinilai dapat membunuh kuman dan bakteri yang mungkin saja terkandung dalam susu.
4. Aman untuk ibu hamil
Ibu hamil harus lebih cermat memilih makanan dan minuman yang aman. Sebab, tak sedikit makanan dan minuman yang masih mengandung bakteri atau kuman penyebab komplikasi kehamilan. Beberapa makanan yang dilarang untuk ibu hamil di antaranya daging mentah, daging setengah matang, rokok, alkohol, terlalu banyak jeroan, susu segar, terlalu banyak kopi, dan lain sebagainya.
Susu segar masih mengandung bakteri dan kuman yang bisa meningkatkan risiko komplikasi. Itulah mengapa susu pasteurisasi bisa jadi pilihan tepat bagi ibu hamil karena sudah melalui proses pemanasan.
5. Pengendalian penyakit secara efektif
Pasteurisasi juga bermanfaat untuk membersihkan susu dalam waktu yang lebih singkat daripada yang mungkin dilakukan dengan metode lain, yang mengarah pada pengendalian penyakit secara keseluruhan yang lebih efektif.Anda juga akan mendapatkan manfaat susu pasteurisasi jika diimangi dengan menyantap menu sarapan pagi bergizi.
Risiko Susu Pasteurisasi
Meski memiliki beragam manfaat bagi kesehatan tubuh, tetapi susu pasteurisasi ternyata menyimpan sejumlah risiko yang berpengaruh pada tubuh Anda. Ini karena suhu yang digunakan dalam proses pemanasan tergolong tinggi, sehingga bisa menyebabkan komponen dalam susu jadi sedikit berkurang.
Pada dasarnya, proses pemanasan pada susu pasteurisasi memang bisa membunuh mikroorganisme jahat atau bakteri di dalamnya. Namun, proses pemanasannya juga bisa mengganggu kandungan nutrisi susu pasteurisasi.
Beberapa perubahan kandungan nutrisi susu pasteurisasi menyangkut perubahan vitamin dan mineral di dalamnya. Berikut beberapa kandungan nutrisi yang bisa terjadi pada proses pemanasan susu pasteurisasi:
- Berkurangnya vitamin A, vitamin C, vitamin B6, dan vitamin B12
- Mengubah gula susu (laktosa) dan menjadi beta-laktosa
- Mengurangi sebagian mineral, seperti kalsium dan fosfor dalam susu
- Mengganggu kadar iodin dalam susu sekitar 20 persen
Itulah mengapa sebagian orang lebih cermat memilih susu yang tepat untuk dikonsumsi sesuai kebutuhan. Meski proses pemanasannya berpotensi mengurangi kandungan nutrisi, tetapi bukan berarti nutrisi di dalam susu pasteurisasi hilang sepenuhnya. Semua nutrisinya tetap ada, tetapi kadarnya berkurang atau rusak.
Cara Menyimpan Susu Pasteurisasi
Menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat (AS), susu pasteurisasi idealnya harus disimpan di rak bawah lemari es atau kulkas pada suhu antara 3 - 7 derajat celsius. Hal ini dikarenakan rak bawah lemari es merupakan salah satu bagian terdingin dari lemari es. Jadi, itu merupakan tempat terbaik untuk menyimpan makanan dan minuman yang mudah rusak seperti susu.
Jika susu dikeluarkan dari lemari es untuk waktu yang lama, itu bisa memicu masalah keamanan dalam kandungannya. Bakteri bisa jadi mulai tumbuh dan menyebar ketika suhu susu mencapai lebih dari 7 derajat celsius. Nah, bakteri itulah yang bisa meningkatkan risiko munculnya penyakit, terutama jika sistem imunitas atau daya tahan tubuh sedang lemah.
Supaya lebih mudah, Anda bisa menyimpan susu pasteurisasi dengan cara menuangkan ke dalam botol yang FDA free dan tertutup rapat. Susu pasteurisasi akan awet selama kurang lebih 3 hari jika dimasukkan ke dalam lemari es atau kulkas dan ditutup rapat.
Tips Memilih Susu Pasteurisasi yang Aman
Untuk memastikan Anda memilih susu pasteurisasi yang tepat, ada baiknya Anda memilih susu pasteurisasi yang aman dengan beberapa tips berikut ini:
- Baca label pada kemasan sebelum membeli. Cari produk yang mencantumkan keterangan “susu pasteurisasi”.
- Bila ingin beli secara langsung dari peternak atau pasar, tanyakan terlebih dahulu apakah itu memang susu pasteurisasi atau bukan.
- Perhatikan tanggal kedaluwarsa. Pastikan produk yang akan Anda minum masih layak untuk dikonsumsi dan tidak melewati tanggal tersebut.
- Anda bisa menghirup aroma susu untuk memastikan. Bila aroma susu pasteurisasi yang Anda beli sudah berubah, terasa menyengat, atau bahkan asam, jangan dikonsumsi lagi. Lebih baik buang susu tersebut ke tempat sampah karena berpotensi susah basi atau tidak layak konsumsi.
- Wajib perhatikan tekstur susu. Bila terasa menggumpal setelah dituang ke dalam wadah, itu artinya susu tersebut sudah tidak layak konsumsi.
- Pilihlah merek atau brand susu berkualitas yang sudah dipercaya ratusan tahun oleh keluarga di Indonesia.
- Jika kemasan sudah dibuka, jangan biarkan susu berada di suhu ruangan selama lebih dari 2 jam.
- Susu pasteurisasi yang sudah dibuka dan disimpan di ruang terbuka selama lebih dari 2 jam berpotensi basi sehingga tak layak konsumsi.
- Bila kemasan susu belum dibuka, susu pasteurisasi bisa bertahan di suhu ruangan selama kurang lebih 4 jam.
- Jika Anda sudah membuka tutup atau kemasannya, habiskan susu dengan segera dan tidak lebih dari 5 hari.
- Tetap simpan susu yang telah dibuka di dalam lemari es atau kulkas.
Baca juga: Susu Rendah Lemak dan 10 Manfaat untuk Kesehatan
Baik susu pasteurisasi maupun susu UHT, Anda bisa mendapatkan beragam manfaat dari kedua jenis susu tersebut seiring dengan manfaat sarapan pagi yang bergizi. Sebab, susu segar masih mengandung bakteri dan kuman yang bisa meningkatkan risiko penyakit tertentu.
Namun, bila dilihat dari kualitas susu yang melalui proses sterilisasi, susu UHT lebih baik dibandingkan cara sterilisasi pasteurisasi karena proses sterilisasi UHT menggunakan metode pemanasan yang tinggi dan singkat.
Anda tidak perlu khawatir memilih susu UHT yang berkualitas karena ada Frisian Flag Full Cream, susu cair siap minum yang diproduksi dengan susu segar pilihan dan mengandung beragam nutrisi yang penting bagi kesehatan tubuh. Susu UHT ini diperkaya dengan sumber 8 vitamin dan sumber 3 mineral yang bermanfaat. Temukan informasi lengkapnya di sini.
Jangan lupa manfaatkan Kalkulator Frisian Flag Massa Tubuh yang dapat membantu Anda dalam mengetahui angka IMT (Indeks Massa Tubuh). Setelah menghitung IMT, Anda bisa menghitung kebutuhan kalori harian dan jumlah kalori setiap makanan Anda dengan menggunakan Kalkulator Gizi. Yuk, coba fiturnya sekarang!