Menggunakan media sosial hanya untuk selfie atau berbagi foto makanan atau liburan? Atau bisa jadi, Anda pernah mendengar seseorang kehilangan pekerjaan karena kelalaiannya di media sosial. Tahukah Anda, sekarang perusahaan memang menjadikan media sosial salah satu cara menyeleksi calon karyawan dan menilai kepuasan kerja karyawan. Karena itu, cari tahu apa saja ‘dos and don'ts’ menggunakan media sosial untuk karir.
1. DO: Bangun personal branding
Media sosial memainkan peran yang cukup besar untuk membuat Anda sukses dalam karir dan menonjol di industri. Caranya adalah dengan membangun personal branding. Tampilkan karya atau pencapaian Anda di pekerjaan. Semakin spesifik Anda dapat menampilkannya, misalnya dengan menulis opini objektif Anda atas perkembangan terbaru di pekerjaan Anda, akan semakin baik. Jaga konten Anda agar tetap konsisten pada seluruh platform media sosial.
2. DO: Bergabung dalam grup dan komunitas
Bergabung dalam komunitas dan grup profesi di media sosial bisa membantu Anda menambah wawasan baru dan network dalam industri Anda. Dengan bergabung dalam komunitas dan grup, Anda juga bisa berbagi pengalaman dengan anggota yang lain atau mendapatkan kesempatan kerja yang lebih luas, bahkan lintas industri.
3. DON’T: Terlalu sering update status
Biasakan untuk tidak membuat update status yang tidak penting. Tidak semua orang ingin mengetahui bagaimana mood Anda hari ini, warna baju yang Anda pakai, atau ke mana Anda pergi malam ini. Fokuslah menjadikan media sosial Anda sebagai sarana menjalin komunikasi dan memperbesar jaringan profesional di dunia kerja.
4. DON’T: Menyebarkan hoax
Kabar yang tidak jelas kebenarannya tidak perlu disebarkan. Hal ini bisa menurunkan ‘nilai’ Anda di mata kolega dan atasan. Apalagi untuk Anda yang sedang dalam menjalani proses rekrutmen. Sebagus apapun CV dan resume Anda, bisa sia-sia jika recruiter mengetahui bahwa Anda sering menyebarkan kabar hoax bahkan isu SARA di media sosial Anda.
5. DON’T: Mengeluh tentang pekerjaan
Anda mungkin hanya bermaksud mencurahkan perasaan karena lelah dengan setumpuk pekerjaan yang berat dan belum terselesaikan. Akan tetapi, rekan kerja atau atasan yang melihat post Anda tersebut akan menilai Anda sebagai pribadi yang malas dan mudah menyerah.
Tidak ada hal yang membatasi Anda untuk berekspresi di media sosial. Namun, sebagai profesional, sebaiknya hindari hal-hal yang dapat merugikan perkembangan karir Anda. Mulai sekarang, bangun citra yang baik dengan menggunakan media sosial secara bijak.
Masih banyak yang belum berani mengutarakan idenya dalam karir sehingga perubahan tidak bisa dijalankan. Ketahui faktor penghalangnya, yuk!
Bagaimana jika Anda merasa sudah optimal bekerja namun malah memeroleh feedback negatif? Berikut yang bisa dilakukan.
Tahukah Anda, berbagi tidak selalu berwujud materi, tetapi bisa juga lewat hal-hal non-material sesederhana bertanya “Apa yang bisa saya bantu?”.