Indonesia SIAP Ajak 10.000 Keluarga di Jawa Barat Wujudkan Keluarga Sehat dan Sejahtera
Dalam rangka memperingati momen Hari Kesehatan Nasional, Frisian Flag Indonesia (FFI) bersama PERGIZI PANGAN Indonesia menggandeng tim penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jawa Barat dengan menyelenggarakan kegiatan daring berupa webinar dan Training of Trainers IndonesiaSIAP (Sadar Gizi, Inisiatif, Aktif dan Peduli).
Pemenuhan gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari saat ini masih sering luput dari perhatian keluarga Indonesia. Kurangnya pemahaman dan kesadaran akan pentingnya hal tersebut mendorong FFI bersama PERGIZI PANGAN Indonesia untuk berkolaborasi dengan tim penggerak PKK untuk bersama-sama menyebarkan informasi dan mengedukasi keluarga Indonesia tentang pentingnya asupan gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari, terutama di masa Adaptasi Kebiasaan Baru ini.
“Sebagai perusahaan yang mengusung visi ‘Nourishing by Nature’, FFI berkomitmen untuk dapat berkontribusi dalam pemenuhan gizi melalui produk susu yang terjangkau dan peningkatan literasi gizi bagi masyarakat Indonesia. Sebagai manifestasi dari komitmen ini, sejak 2018 kami menjalin kolaborasi bersama PERGIZI PANGAN Indonesia dalam memformulasikan produk gizi berkualitas terjangkau, yakni Susu Bubuk Frisian Flag® KOMPLETA, serta menginisiasi kampanye #IndonesiaSIAP, yang hingga saat ini telah berhasil memberikan edukasi gizi seimbang dan isi piringku kepada lebih dari 15.000 keluarga Indonesia,” papa Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro
Kali ini bersama Tim Penggerak PKK Jawa Barat, FFI dan PERGIZI PANGAN melakukan kegiatan daring berupa webinar dan Training of Trainers yang diikuti oleh perwakilan Tim Penggerak PKK dari seluruh 27 kota/kabupaten di provinsi Jawa Barat, dengan jangkauan 10.000 keluarga. Dalam sambutannya, Ketua Umum TP PKK Jawa Barat, Atalia Praratya menyampaikan bahwa apa yang dilakukan oleh FFI dan PERGIZI PANGAN Indonesia sejalan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam upaya meningkatkan literasi gizi kepada masyarakat Jawa Barat.
“Gerakan kolaboratif ini terus bergerak dengan kegiatan edukasi dan literasi gizi melalui #IndonesiaSIAP. Kami berharap bahwa kegiatan edukasi #IndonesiaSIAP ini akan mampu meningkatkan wawasan masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat dan gizi seimbang guna mengatasi stunting sekaligus menjaga imunitas keluarga ditengah ancaman pandemi,” ucap Atalia dalam sambutannya.
Data Dinas Kesehatan Jawa Barat mencatat jumlah penderita gizi kurang mencapai 15,1%, sedangkan angka prevelensi stunting berhasil turun menjadi 26,21% dari angka sebelumnya 29,2%. Meski angka stunting mulai turun, akan tetapi angka tersebut masih menjadi perhatian utama pemerintah setempat agar bias mencapai tujuan menjadi Zero Stunting di tahun 2023.
“Masalah gizi kurang dan stunting di Jawa Barat tidak hanya disebabkan oleh faktor ekonomi, perilaku dan kebiasaan menjadi elemen substansial yang menyebabkan permasalahan gizi ini masih kerap ditemui. Berbagai upaya khususnya di Jawa Barat telah digalakkan untuk mengatasi permasalahan stunting, diantaranya adalah dengan melaksanakan pendampingan kesehatan maternal neonatal dan bimtek, intervensi balita stunting dengan memperbaiki pola makan, pola asuh dan sanitasi, serta pemberian tablet penambah darah kepada remaja. Tak kalah penting adalah dengan memperhatikan tumbuh kembang anak, serta memastikan pemenuhan gizi seimbang selama masa pertumbuhan,” papar dr. Siska Gerfianti, MH.Kes, SpDLP., selaku Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
Memiliki misi yang sama dalam mengurangi angka stunting di Indonesia, DR. dr. Lucy Widasari M. Si, selaku pengurus PERGIZI PANGAN Indonesia mengatakan bahwa, asupan gizi seimbang dan protein hewani bukan hanya berperan penting pada fase pertumbuhan, akan tetapi juga dibutuhkan bagi Wanita Usia Subur (WUS) dan calon ibu hamil selama fase sebelum dan masa kehamilan untuk mencegah kelahiran anak dengan kondisi stunting.
“Ditengah isu pendemi yang masih mengancam, pemenuhan gizi seimbang termasuk asupan pangan protein hewani menjadi kunci untuk menjaga kesehatan keluarga. Pangan protein hewani yang berkualitas salah satunya susu yang memiliki asam amino lengkap dan berperan penting pada masa kehamilan dan pertumbuhan anak setelah masa ASI eksklusif, serta meningkatkan imunitas. Kandungan asam amino lengkap disertai asam lemak dan penambah asam folat, vitamin A, D, zink, zat besi, B kompleks yang terdapat pada susu, memiliki manfaat penting bagi ibu dan bagi pertumbuhan perkembangan janin serta mendukung proses metabolisme tubuh. Tak kalah penting, asam folat yang terkandung pada susu, berfungsi membentuk sel darah merah, serta membangun sel-sel dalam tubuh, sehingga bermanfaat dalam mencegah anemia yang kerap muncul pada ibu hamil dan anak-anak,” sambung Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia, Prof. Dr. Hardinsyah, MS.
Ayo penuhi kecukupan gizi seimbang serta pastikan asupan protein hewani dengan minum susu tiap hari untuk investasi kesehatan keluarga Indonesia!