Nutrisi & Kesehatan Manfaat Minum Susu Kapan & Bagaimana Cara Minum Susu FAQ
Resep dengan Susu Cair Resep dengan Kental Manis Resep dengan Susu Bubuk
Menangkan Puasamu dengan Frisian Flag Cokelatnya Bikin Semua Nikmat Dunia Zuzhu Games Zuzhu & Zazha Kebaikan Susu 100 Tahun Frisian Flag Professional
Susu Kental Manis Susu Siap Minum Susu Bubuk Keluarga Susu Ibu dan Balita
Tentang Kami Galeri Photo Berita Siaran Pers Business Principles Safety Policy Tujuan Kami
PT Frisian Flag Indonesia kembali melakukan langkah strategis untuk mendukung bisnis berkelanjutan. Hal itu direalisasikan melalui penjajakan kemitraan dengan Re>Pal, perusahaan pelopor solusi palet berkelanjutan. Kemitraan ini ditandai dengan penandatanganan MoU antara Presiden Direktur PT Frisian Flag Indonesia, Berend Van Wel, bersama Presiden Direktur PT Re>Pal Internasional Indonesia, Marcus Goldstein, dan disaksikan oleh Presiden FrieslandCampina Asia, Corine Tap, dan Customer Supply Chain Director, Gokhan Tuncer, Kamis (23/11/2023).
Langkah ini merupakan inovasi FFI untuk mengurangi sampah plastik dan jejak karbon dengan berinvestasi Rp21 Miliar untuk menghasilkan 50 ribu palet yang dihasilkan dari limbah bernilai rendah dan sulit didaur ulang. Sebanyak 20% diantaranya berasal dari multilayer plastic (MLP) dan sisanya berasal dari sampah kemasan Used Beverage Cartons (UBC). Nantinya, palet ini akan digunakan di pabrik Cikarang sebagai bagian dari penerapan komitmen green manufacturing.
Presiden Direktur FFI Berend Van Wel menegaskan komitmen FFI untuk masa depan yang berkelanjutan. Menurutnya, kemitraan FFI dengan Re>Pal terkait pemanfaatan palet berkelanjutan merupakan langkah penting dalam upaya mengurangi dan pemanfaatan kembali sampah plastik, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
“Sejalan dengan inisiatif ‘Nourishing a Better Planet’ dari induk perusahaan kami FrieslandCampina dan visi FFI ‘Nourishing Indonesia to Progress’, FFI berdedikasi untuk memajukan Indonesia yang Sehat, Sejahtera, dan Selaras. Melalui kemitraan ini, kami berupaya untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia dan generasi mendatang,” kata Berend.
Inisiatif ini sejalan dengan tujuan pemerintah Indonesia. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah mengajak pelaku industri untuk mengembangkan roadmap pengurangan sampah, dengan tujuan mengurangi sampah hingga 30% pada tahun 2029. Pendekatan proaktif FFI dan kerjasama dengan Re>Pal mencerminkan komitmennya dalam mendukung visi pemerintah dan menciptakan Indonesia yang lebih hijau.
Pada kesempatan yang sama, Marcus Goldstein, PT Re>Pal Internasional Indonesia mengatakan, kemitraan ini menunjukkan kekuatan solusi inovatif dan kerjasama industri dalam upaya mengatasi tantangan lingkungan. “Kami sangat bersemangat untuk memulai kemitraan ini dengan PT Frisian Flag Indonesia dalam misi bersama untuk menanggulangi sampah plastik dan mempromosikan praktis bisnis keberlanjutan. Hal ini juga merupakan langkah perubahan dengan menyediakan alternatif ramah lingkungan untuk palet konvensional,” ungkap Marcus.
Palet yang dihasilkan ini memiliki jejak karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan palet kayu dan palet plastik pada umumnya, serta menggunakan lebih sedikit energi dalam proses pembuatannya dibandingkan dengan jenis palet lain. Palet buatan Re>Pal juga melampaui palet konvensional dalam semua indikator penilaian terkait ramah lingkungan, baik ketika digunakan maupun mempertimbangkan daya tahannya, dikarenakan masa pakai yang lebih lama serta berat yang lebih ringan.
Tak hanya itu, FFI telah mengembangkan tata rencana yang komprehensif dalam pengelolaan sampah dan mencapai target bebas karbon pada 2050. Hal ini juga mencakup target keberlanjutan yang besar seperti bebas sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) pada tahun 2023, pengurangan energi dan air lebih dari 15% pada tahun 2025, penggunaan energi terbarukan sebesar 40% pada tahun 2025, pengurangan emisi CO2 sebesar 40% pada tahun 2025, dan mencapai Label D untuk keberlanjutan sebelum tahun 2025, termasuk penggunaan kemasan daur ulang dan mengurangi sampah plastik dalam rantai produksinya.
“Inisiatif FFI menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dan upaya untuk memberikan kontribusi positif dalam menanggulangi isu sampah plastik, sekaligus mengurangi jejak karbon di Indonesia,” tutup Berend.