Karir | Frisian Flag Indonesia
24 September 2018

Pengaruh Kecerdasan Emosional Dalam Bekerja

Berkuliah di universitas ternama dan lulus dengan IPK tinggi itu memang baik. Namun, jangan sampai Anda menilai kecerdasan hanya sebatas tentang intelektual (IQ) saja. Apalagi setelah terjun ke dunia kerja, tentu Anda makin sadar bahwa banyak bentuk kecerdasan lain yang perlu Anda pelajari dan latih. Salah satunya adalah kecerdasan emosional, atau emotional intelligence (EQ).

 

Cerdas secara emosi akan membuat Anda mampu menerima, menilai, dan mengelola emosi diri terhadap sekitar. Akan sayang sekali bila IQ tinggi tidak diimbangi dengan emosi yang stabil. Biasanya, orang-orang dengan kecerdasan emosional yang rendah sulit berkonsentrasi dan sering salah dalam mengambil keputusan. Tak hanya itu, mereka pun biasanya kurang peka dan sulit berinteraksi dengan orang lain. Nah, bayangkan bila ini terjadi di lingkungan kerja.

 

Kecerdasan emosional jelas akan mempengaruhi performa Anda di kantor. Ciri utama dari orang yang memilikinya adalah kemampuannya untuk melihat sisi positif dari berbagai kejadian dan pengalaman, meski tidak menyenangkan. Mereka yang cerdas secara emosi bukannya tidak pernah melakukan kesalahan. Tapi karena mampu mengelola perasaan dan emosi, feedback negatif dari bos pun malah jadi motivasi tersendiri untuk menghasilkan karya yang lebih baik. Baper tidak salah kok. Tentu tidak ada orang yang selalu 100% senang dan siap mendengar kritikan pedas. Namun jangan sampai memakan waktu terlalu lama. Di sini kedewasaan Anda akan berperan penting untuk memahami bahwa kegagalan juga bagian dari proses bekerja. Lebih baik fokus memperbaiki, bukan?  

 

Kelebihan lain dari mereka yang ber-EQ tinggi adalah pandai dalam berinteraksi dengan orang lain. Ini bakal berguna banget dalam membangun relasi dan chemistry dengan sesama rekan kerja. Cerdas secara intelektual sesuai bidang pekerjaan akan membuat Anda cakap dalam bekerja. Namun dunia kerja bukan tentang Anda dan job description saja, melainkan penuh dengan interaksi sosial. Anda harus mampu bekerja dalam tim, bernegosiasi, mengemukakan pendapat, dan berkomunikasi dengan bijak. Dalam hal-hal seperti inilah kecerdasan emosional berperan.

 

Selain itu, orang-orang dengan kecerdasan emosional umumnya bersikap asertif. Mereka mampu bersikap tegas tanpa melukai perasaan orang lain pun mampu membimbing tanpa menggurui. Bagi seorang leader, sikap seperti ini tentu diperlukan.

 

Melihat pengaruh kecerdasan dalam bekerja, tak heran psikolog sekaligus penulis buku “Emotional Intelligence and Social Intelligence: The New Science of Human Relationships”, dr. Daniel Goleman berpendapat bahwa 80% kesuksesan seseorang bergantung pada EQ, sedangkan IQ hanya menyumbang 20%. 


Yuk, kembangakan terus kecerdasan emosinal Anda dan jadilah pribadi yang lebih sukses di masa depan.

Artikel Lainnya

08 Juli 2020

Persamaan Kita dan Benih Tumbuhan

Berapa lama kira-kira kita menghabiskan waktu di kantor? Rata-rata pasti 8 jam sehari akan kita habiskan untuk bekerj. Bayangin kalo lingkungan kantor kamu penuh tekanan, terus-terusan menuntut kamu untuk menghasilkan, tanpa memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri atau malah membatasimu untuk bereksplorasi.


Lebih Lanjut
15 Desember 2017

Manajemen Energi: Kunci Sukses Jalani Hari

Cari tahu apa itu manajemen energi, bagaimana menerapkannya di keseharian, dan tingkatkan produktivitas Anda.

Lebih Lanjut
05 Januari 2018

Millennial Manager: 7 Leadership Skills yang Diperlukan Millennial di Tempat Kerja

Sebagai Millennial, bekali diri Anda dengan 7 karakter kepemimpinan berikut untuk terus tumbuh dan berkembang di tempat kerja.

Lebih Lanjut